Rabu, 16 Maret 2011

LOWER THAN THE ANGELS

BAB I
LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup apapun, yaitu memiliki kemauan yang bebas, makhluk yang sadar, makhluk yang sadar akan dirinya sendiri, makhluk yang berpikir kreatif, makhluk yang bersifat idealis, makhluk yang bermoral, serta makhluk yang paling utama dalam dunia yang alami ini yang memiliki sifat yang istimewa, berikut penjelasannya :

1. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

2. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

3. Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

4. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

5. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

6. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

7. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Saya menulis makalah ini masih banyaknya kontroversi antara kalangan ilmuwan dan para pakar agama serta masih banyaknya para kalangan muda yang memiliki intelligent yang tinggi tapi tetap saja masih berat sebelah dalam lebih percaya mana, percaya ke ilmuwan apa lebih percaya ke pakar agama. Masih banyak keraguan di kalangan masyarakat dan kekeliruan dalam menafsirkan teori yang di kemukakan oleh ilmuwan yang terkenal yang bernama charles darwin pada era itu. Saya sejujurnya juga masih penasaran sebenarnya kita itu berasal dari apa dan gimana itu prosesnya bisa terjadi ?

Banyak bukti-bukti yang di temukan oleh para arkeologi tentang fosil-fosil manusia pada zaman purbakala, saya ambil contoh saja homo soloensis yang di temukan di daerah solo. Para arkeolog memberikan nama seperti itu karena mereka menemukannya di daerah solo dan masih banyak lagi, tapi bukan itu yang penting masalahnya melainkan timbulnya pertanyaan lagi sudah banyak di temukannya fosil yang mirip denagn kita yaitu manusia tapi masih belum terbuktikan apakah kita itu keturunan dari mereka atau bukan.
Kehidupan suda sejak lama sekali mungkin jutaan tahun atau bahkan ribuan juta tahun yang lalu tapi para ilmuwan dan para peneliti masih belum menemukan titik jelas tentang asal usul manusia dan disinilah munculnya seorang ilmuwan yang mulai meneliti kehidupan tentang asal usul manusia itu berasal dari mana dan bagaimana prosesnya. Ilmuwan tersebut adalah charles darwin dengan teorinya bahwa manusia berasal dari kerabat kera karena pada masa itu Darwin menyimpulkan bahwa hasil penemuannya tentang asal usul manusia di membandingkan dengan kera dalam ciri-ciri fisiknya yang berarti hanya ciri-ciri luarnya saja.

RUMUSAN MASALAH
Asal usul manusia yang berasal dari mana dan bagaimana prosesnya ?

TUJUAN
Tujuan khusus : Mengungkapkan masalah ini yang belum terpecahkan dari dahulu sampai sekarang bahwa manusia itu berasal dari mana dan bagaimana prosesnya bisa terjadi.
Tujuan umum : memberikan informasi yang di dapat secara global dan sesuai dengan fakta adanya dan di berikan ke masyarakt luas agar mereka tidak perlu bingung dari mana mereka berasal serta memberika dan menghilangkan rasa ketidak percayaan berasal dari mana kita berada , serta untuk memberikan wawasan dan informasi yang dapat memberikan pelajaran.

MANFAAT :
Bagi penulis adalah dapat mengetahui tentang asal usul manusia dan memberikan wawasan yang lebih, serta dapa memberikan sesuatu lebih serta dapat meningkatkan kemampuan dalam membuat karya tulis.
Bagi pembaca adalah dapat mengetahui asal usul manusia yang masih kontroversi memberikan informasi dan menghilangkan rasa ketidak percayaan bahwa manusia itu berasal dari mana serta dapat menambah ilmu bagi yang membacanya.

BAB II
ISI

manusia adalah makhluk tunggal. ia telah menetapkan hadiah yang membuat dia unik di antara hewan-hewan: sehingga, tidak seperti mereka, ia bukan tokoh dalam lanskap-ia adalah pembentuk dari lansekap. dalam tubuh dan dalam pikiran dia adalah penjelajah alam, binatang mana-mana, yang tidak menemukan tetapi telah membuat rumahnya di setiap benua.
setiap lanskap di dunia ini penuh dengan adaptasi ini tepat dan indah, di mana hewan cocok dengan lingkungan seperti satu-roda gigi menjadi lain. yang landak tidur menunggu musim semi untuk meledak metabolisme ke dalam kehidupan. bersenandung-burung mengalahkan udara dan dips paruhnya jarum-halus menjadi bunga gantung. kupu-kupu meniru daun dan bahkan makhluk berbahaya untuk menipu predator mereka. yang plods mol melalui tanah seolah-olah ia telah dirancang sebagai pesawat mekanik.
dimana manusia dari zaman ke zaman telah dibuat lagi lingkungannya, adalah semacam evolusi yang berbeda. saya sebut brilian urutan puncak budaya pendakian manusia.
saya menggunakan kenaikan dengan makna yang tepat. manusia dibedakan dari binatang lainnya dengan hadiah berpikir secara imajinatif. ia membuat rencana, penemuan, penemuan-penemuan baru, dengan menempatkan bakat yang berbeda bersama-sama, dan penemuannya menjadi lebih halus dan tajam, karena ia belajar untuk menggabungkan bakatnya dengan cara yang lebih kompleks dan intim. sehingga penemuan besar dari berbagai usia dan budaya yang berbeda, teknik, dalam ilmu pengetahuan, dalam seni, mengungkapkan dalam kemajuan mereka yang hubungannya lebih kaya dan lebih rumit.
Pernyataan Darwinis mendukung bahwa manusia moderen berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
1.Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus Australophitecus)
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti “kera dari selatan.” Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat (“tegap”), sementara yang lain lebih kecil dan rapuh (“lemah”)
Para evolusionis menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu “manusia.” Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada Australopithecus, dan tidak begitu berbeda dengan manusia moderen. Manusia moderen saat ini, yaitu spesies Homo sapiens, dikatakan telah terbentuk pada tahapan evolusi paling akhir dari genus Homo ini. Fosil seperti “Manusia Jawa,” “Manusia Peking,” dan “Lucy,” yang muncul dalam media dari waktu ke waktu dan bisa ditemukan dalam media publikasi dan buku acuan evolusionis, digolongkan ke dalam salah satu dari empat kelompok di atas. Setiap pengelompokan ini juga dianggap bercabang menjadi spesies dan sub-spesies, mungkin juga. Beberapa bentuk peralihan yang diusulkan dulunya, seperti Ramapithecus, harus dikeluarkan dari rekaan pohon kekerabatan manusia setelah disadari bahwa mereka hanyalah kera biasa.
Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai “Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,” evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya. Akan tetapi, penemuan terbaru ahli paleoanthropologi mengungkap bahwa australopithecines, Homo habilis dan Homo erectus hidup di berbagai tempat di bumi pada saat yang sama. Lebih jauh lagi, beberapa jenis manusia yang digolongkan sebagai Homo erectus kemungkinan hidup hingga masa yang sangat moderen. Dalam sebuah artikel berjudul “Latest Homo erectus of Java: Potential Contemporaneity with Homo sapiens ini Southeast Asia,” dilaporkan bahwa fosil Homo erectus yang ditemukan di Jawa memiliki “umur rata-rata 27 ± 2 hingga 53.3 ± 4 juta tahun yang lalu” dan ini “memunculkan kemungkinan bahwa H. erectus hidup semasa dengan manusia beranatomi moderen (H. sapiens) di Asia tenggara.
Lebih jauh lagi, Homo sapiens neanderthalensis (manusia Neanderthal) dan Homo sapiens sapiens (manusia moderen) juga dengan jelas hidup bersamaan. Hal ini sepertinya menunjukkan ketidakabsahan pernyataan bahwa yang satu merupakan nenek moyang bagi yang lain.
Pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses evolusi seperti yang diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil, yang dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh evolusionis, sebenarnya bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.
Lalu fosil mana yang manusia dan mana yang kera? Apakah mungkin salah satu dari mereka dianggap sebagai bentuk peralihan? Untuk menemukan jawabannya, mari kita lihat lebih dekat pada setiap kelompok.


Australopithecus

Kelompok pertama, genus Australopithecus, berarti “kera dari selatan,” seperti yang telah kita katakan. Diperkirakan makhluk ini pertama kali muncul di Afrika sekitar 4 juta tahun yang lalu, dan hidup hingga 1 juta tahun yang lalu. Terdapat banyak spesies yang berlainan di antara Australopithecine. Evolusionis beranggapan bahwa spesies Australopithecus tertua adalah A. afarensis. Setelah itu muncul A. africanus, dan kemudian A. robustus, yang memiliki tulang relatif lebih besar. Khusus untuk A. Boisei, beberapa peneliti menganggapnya sebagai spesies lain, sementara yang lainnya sebagai sub-spesies dari A. Robustus.
Semua spesies Australopithecus adalah kera punah yang mirip dengan kera masa kini. Volume tengkorak mereka adalah sama atau lebih kecil daripada simpanse masa kini. Terdapat bagian menonjol pada tangan dan kaki mereka yang mereka gunakan untuk memanjat pohon, persis seperti simpanse saat ini, dan kaki mereka terbentuk untuk mencengkeram dan bergelantung pada dahan pohon. Banyak karakteristik yang lain—seperti detail pada tengkorak mereka, dekatnya jarak antara kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang, lengan yang panjang, dan kaki yang pendek—merupakan bukti bahwa makhluk ini tidaklah berbeda dengan kera masa kini. Namun demikian, evolusionis menyatakan bahwa, meskipun australopithecine memiliki anatomi kera, mereka berjalan tegak seperti manusia, tidak seperti kera.

Homo habilis
Kemiripan besar antara rangka dan struktur tengkorak dari australopithecine dan simpanse, serta ditolaknya pernyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah menyebabkan kesulitan besar bagi ahli paleoanthroppologi evolusi. Alasannya adalah, sesuai dengan skema evolusi rekaan, Homo erectus muncul setelah Australopithecus. Sebagaimana yang tersirat dari nama genusnya, Homo (berarti “manusia”), Homo erectus adalah spesies manusia, dan kerangkanya tegak. Kapasitas tengkoraknya dua kali lebih besar daripada Australopithecus. Peralihan langsung dari Australopithecus, kera yang mirip dengan simpanse, ke Homo erectus, yang rangkanya tidak berbeda dengan manusia moderen, adalah tidak mungkin, bahkan menurut teori evolusionis sekalipun. Oleh karena itu, dibutuhkan “penghubung”—yaitu, bentuk peralihan. Gagasan mengenai Homo habilis muncul dari kebutuhan ini.

Homo erectus
Menurut skema ‘indah’ yang diajukan oleh evolusionis, evolusi internal dari genus Homo adalah sebagai berikut: Pertama Homo erectus, kemudian apa yang disebut sebagai Homo sapiens “kuno” dan manusia Neanderthal (Homo sapiens neanderthalensis), dan akhirnya manusia Cro-Magnon (Homo sapiens sapiens). Akan tetapi semua pengelompokan ini sebenarnya hanyalah variasi dan ras-ras yang khas dalan keluarga manusia. Perbedaan antara mereka tidak lebih besar daripada perbedaan antara suku Inuit dengan suku Afrika, atau suku pygmi dengan orang Eropa.
Mari kita kaji terlebih dahulu Homo erectus, yang dikatakan sebagai spesies manusia paling primitif. Seperti yang tersirat dalam namanya, Homo erectus berarti “manusia yang berjalan tegak.” Evolusionis harus memisahkan fosil-fosil ini dengan yang sebelumnya dengan menambahkan ciri “ketegakan,” karena semua fosil Homo erectus yang ada benar-benar tegak dan tidak terlihat dalam spesimen australopithecine atau yang dikatakan sebagai Homo habilis. Tidak ada perbedaan kerangka di luar tengkorak antara manusia moderen dengan yang dimiliki oleh Homo erectus.

Homo sapien
Homo sapien kuno adalah tahapan terakhir sebelum manusia masa kini dalam skema evolusi rekaan. Kenyataannya, evolusionis tidak bisa berkata banyak tentang fosil-fosil ini karena terdapat hanya sedikit sekali perbedaan antara mereka dan manusia moderen. Beberapa peneliti bahkan menyatakan bahwa wakil dari ras ini masih hidup saat ini, dan menunjuk penduduk asli Australia sebagai contohnya. Seperti Homo sapiens (kuno), penduduk asli Australia juga memiliki alis mata tebal yang menonjol, struktur rahang bawah yang melengkung ke dalam, dan kapasitas tengkorak yang sedikit lebih kecil.
seni dan ilmu pengetahuan keduanya tindakan unik manusia, di luar kisaran apapun yang binatang lakukan. dan di sini kita melihat bahwa mereka berasal dari fakultas manusia yang sama: kemampuan untuk memvisualisasikan masa depan, untuk foresse apa yang mungkin happend dan rencana untuk mengantisipasi hal itu, dan mewakili untuk diri kita sendiri dalam gambar yang kita proyek dan bergerak di dalam kepala kita, atau di sebuah lapangan cahaya pada dinding gua gelap atau layar televisi.
kami juga melihat di sini melalui teleskop dari imajinasi, imajinasi adalah teleskop dalam waktu, kita melihat kembali pada pengalaman masa lalu. kemudian orang yang membuat lukisan-lukisan ini, orang-orang yang mana hadir, tampak melalui teleskop ke depan. mereka melihat sepanjang pendakian manusia karena apa yang disebut evolusi budaya pada dasarnya adalah sebuah konstan tumbuh dan pelebaran imajinasi manusia.
orang-orang yang membuat senjata dan orang-orang yang membuat lukisan melakukan hal yang sama – mengantisipasi masa depan sebagai manusia hanya bisa lakukan, menyimpulkan apa yang akan terjadi dari apa yang ada di sini. ada banyak hadiah yang unik pada manusia, tetapi di tengah-tengah mereka semua, akar dari mana semua pengetahuan tumbuh, terletak kemampuan untuk menarik kesimpulan dari apa yang kita lihat untuk apa yang kita lakukan tidak melihat, bergerak pikiran kita melalui ruang dan waktu, dan mengenali diri kita sendiri di masa lalu di tangga hingga saat ini. seluruh gua ini cetak tangan mengatakan: “ini adalah tanda saya. ini adalah manusia ‘.
Evolusi senjata dari zaman purba hingga ke zama era abad 21 ini

1. Senjata pada zaman kuno umumnya berupa senjata melee atau senjata jarak dekat, biasa berupa batu atau perunggu yang ditajamkan, ada juga yang berupa palu yang terbuat dari batu dan kayu. Meskipun ada senjata yang terbuat dari besi, namun cara pembuatannya masih sangat sederhana, sehingga tidak cukup kuat untuk bertahan dan memasuki zaman berikutnya. Senjata pada zaman ini sebenarnya bukan untuk berperang, melainkan untuk mencari makan, namun ada beberapa yang sekaligus digunakan untuk berperang.

2. Pada zaman ini, senjata sudah berkembang menjadi lebih mematikan dari zaman sebelumnya, sudah terdapat senjata jarak jauh, dan juga terbuat dari material yang kuat. Pembuatan senjata pun sudah cukup modern, pembuatan pedang ditempa agar lebih tajam dan kuat. Senjata pada zaman ini bertahan lama sampai pada zaman kerajaan berakhir.

3. Pada zaman modern awal, senjata yang dipakai hampir keseluruhan adalah senjata jarak jauh, mengingat ditemukannya mesiu pada zaman ini, itu menunjukkan bahwa persenjataan modern dimulai pada zaman ini. Meskipun ada beberapa senjata tajam, tapi hanya digunakan dibeberapa situasi.

4. Pada zaman modern, senjata-senjata sudah mulai maju, dimana automatic mode sudah berkembang pada zaman ini. Bahan peledak, senjata anti-tank dan anti-aircraft pun sudah dibuat. Senjata jarak jauh seperti sniper sudah diproduksi walaupun sebagian besar masih manual.

5. Pada zaman sekarang, senjata sudah berkembang sangat fantastik, dimana semua senjata sudah memakai automatic mode, bahan peledak pun sudah mulai modern, senjata-senjata sudah dirancang untuk stealth mode. Senjata-senjata yang memiliki kekurangan pada zaman modern sudah mulai disempurnakan.

setiap tindakan manusia akan kembali di beberapa bagian untuk asal-usul satwa kita kita harus menjadi makhluk dingin dan kesepian jika kita terputus dari aliran darah kehidupan. bagaimanapun, itu adalah hak untuk meminta perbedaan apa karunia fisik yang manusia harus berbagi dengan hewan-hewan dan apa yang ada hadiah yang membuatnya berbeda? pertimbangkan contoh pun, lebih lurus ke depan lebih baik katakan. tindakan sederhana seorang atlet saat menjalankan atau melompat. ketika ia mendengar pistol, respon awal runner adalah sama sebagai respon penerbangan dari gazelle tersebut. ia tampaknya semua hewan dalam tindakan. detak jantung naik, ketika ia sprint dengan kecepatan jantung memompa lima kali lebih banyak darah seperti biasa, dan sembilan puluh persen itu untuk otot. ia membutuhkan dua puluh galon udara satu menit sekarang untuk menganginkan darahnya dengan oksigen yang harus membawa ke otot-otot.
yang mengalir kekerasan dari darah dan asupan udara dapat dibuat terlihat, karena mereka muncul sebagai panas pada film-film inframerah yang sensitif terhadap radiasi tersebut. menyiram yang kita lihat dan bahwa analisis kamera inrared adalah produk yang sinyal batas tindakan otot.

BAB III
Kesimpulan

Pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses evolusi seperti yang diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil, yang dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh evolusionis, sebenarnya bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.
Lalu fosil mana yang manusia dan mana yang kera? Apakah mungkin salah satu dari mereka dianggap sebagai bentuk peralihan? Untuk menemukan jawabannya, mari kita lihat lebih dekat pada setiap kelompok.
Jadi saya menyimpulkan bahwa manusia dan kera itu berbeda seperti apa yang di katakan oleh darwin. Darwin tidak pernah mengakatakan bahwa manusia mirip kera dia hanya menyimpulkan dengan hipotesis yang ada saja dia masih mencari-cari tentang kebenarannya.
Alhasil, tidak satu pun dari manusia ini adalah “spesies primitif.” Mereka merupakan manusia lain yang pernah hidup pada jaman dulu dan bisa jadi telah berasimilasi dan bercampur dengan ras yang lain, atau telah punah dan menghilang dalam sejarah.

Saran :
Jangan pernah melihat sesuatu dari satu sudut pandang saja, melainkan dari berbagai sudut pandang. Sehingga kita dapat melihat sebuah kebenaran dan tidak salah dalam menggambil sebuah pemikiran.
REFERENSI :
www.harunyahya.com/indo/buku/menyanggah08.htm
www.membuatblog.web.id/…/pengertian-hakikat-manusia.html

Rabu, 09 Maret 2011

fenomena kemiskinan di indonesia

Fenomena  kemiskinan di Indonesia

Jumlah penduduk yang tergolong memiliki kehidupan mapan di Indonesia ternyata mengejutkan. Riset Standard Chartered Bank menyebutkan, jumlah orang mapan atau berpenghasilan Rp240-500 juta per tahun mencapai 4 juta orang.

Jumlah itu menempati urutan ketiga negara di Asia (kecuali Jepang) setelah China dan India. Jumlah penduduk mapan China mencapai 23,3 juta orang, sedangkan India sebanyak 5,2 juta orang.
Jika dibandingkan dengan negara Asia, jumlah penduduk mapan Indonesia merupakan 9 persen dari populasi penduduk kaya Asia. Jumlah orang mapan Indonesia mengalahkan Korea (3,2 juta jiwa), Taiwan (1,8 juta jiwa), Malaysia (1,6 juta jiwa), Hong Kong (1,2 juta jiwa) dan Singapura (700 ribu jiwa).
Total jumlah penduduk mapan di Asia  mencapai 42 juta orang pada 2009 dan diperkirakan meningkat menjadi 86 juta pada 2013. Sedangkan yang masuk golongan lebih makmur atau kalangan atas jumlahnya lebih sedikit, hanya 18 juta orang. Jumlah itu diramalkan kan melonjak 18 persen menjadi 35 juta orang pada 2013. Sementara itu, untuk level tertinggi atau super kaya jumlahnya mencapai satu juta dan diperkirakan meningkat menjadi dua juta pada 2013.
Jumlah populasi kalangan mapan di Asia meningkat 2,5 kali lipat dibanding kalangan atas. Sedangkan satu dari empat kalangan mapan akan meningkat menjadi kalangan atas pada tiga tahun mendatang. Orang mapan ini mempunyai beberapa syarat, yaitu penghasilan Rp240 juta ke atas setiap tahun atau melakukan investasi Rp150 juta per tahun.
Riset menunjukkan bahwa kalangan mapan di Asia meningkat sekitar 20 persen selama beberapa tahun belakangan. Mereka terdiri dari usia 25-40 tahun, atau didominasi kaum muda, profesional, eksekutif dinamis dan pasangan keluarga muda.
Dari sisi belanja, kalangan mapan itu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah yang mereka belanjakan hanya US$800 juta. Sepuluh tahun kemudian uang yang merka belanjakan melonjak menjadi US$30,2 miliar.

Pertumbuhan Spektakuler
Tak hanya riset Standard Chartered Bank, riset Credit Suisse Research Institute dalam laporan "Credit Suisse Global Wealth Report 2010' dan riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini dalam laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010" juga menyebutkan banyaknya miliarder Indonesia.

Selain kekayaan secara rata-rata, kedua riset itu lebih menyoroti mereka yang masuk dalam kategori high net worth. Ini adalah istilah yang kerap mereka gunakan untuk menyebutkan seseorang yang memiliki harta atau kekayaan minimal US$1 juta atau Rp9 miliar.

Menurut Credit Suisse, di Indonesia jumlah pemilik kekayaan bersih di atas Rp9 miliar diperkirakan mencapai 60 ribu orang dewasa. Sebagian besar (80 persen) kekayaan orang Indonesia tersebut diinvestasikan dalam instrumen non finansial, seperti properti baik bangunan dan tanah.

Bukan hanya untuk kelompok miliarder, secara keseluruhan, Credit Suisse mencatat rata-rata kekayaan orang Indonesia meningkat lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. "Ini adalah pertumbuhan spektakuler di dunia," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.

Di Indonesia, secara rata-rata, kekayaan bersih 150 juta warga dewasa rata-rata lebih dari US$2.300 pada tahun 2000. Sekarang, sudah melonjak menjadi US$12.000. Salah satu sumber kenaikan kekayaan warganya adalah dari kenaikan harga properti dalam satu dekade ini.

Sedangkan, menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.

Banyaknya orang mapan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan pendapatan penduduk. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia US$3000 atau Rp27 juta per tahun. Pemerintah menargetkan pendapatan per kapita pada 2025 menembus US$12.900-16.100 per tahun atau sekitar Rp116-145 juta per tahun.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, kenaikan itu disebabkanoleh pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar enam persen atau lebih, yang pada gilirannya akan meningkatkan Produk Domestik Brutto. "Dampaknya akan lebih bagus jika pertumbuhan PDB lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk," ujarnya.
Jika momentum pertumbuhan terus dijaga, kata Rusman,  pertumbuhan akan bisa mencapai tujuh persen atau lebih. Makin bergairahnya perekonomian nasional akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan per kapita.

Ekonom Dradjad Hari Wibowo menilai ada sejumlah penyebab mengapa kelompok kelas menengah ini mengalami pertumbuhan pesat. Dradjad mengistilahkan mereka sebagai kelompok orang kaya baru Indonesia.

Pertama, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang semakin membaik. Belakangan ini, semakin banyak penduduk yang mengenyam akses pendidikan sejak diberlakukannya wajib belajar dulu. "Makin banyak sarjana dan pasca sarjana." 

Kedua, reformasi ekonomi dan politik telah menciptakan banyak orang kaya baru terutama dari perkebunan, pertambangan khususnya batu bara dan sebagian kehutanan. Kalau sebelumnya akses terhadap kekayaan sumber alam hanya dikuasai kelompok terbatas, sekarang lebih meluas ke elit-elit politik, daerah, ormas.

Ketiga, imbas dari booming sektor keuangan, teknologi informasi dan industri kreatif menciptakan orang kaya baru dari kelompok muda. Kelompok ini perlu diperbesar. Boomingini bukan hanya terjadi di sektor industri. Namun, sektor pertanian juga berkembang lebih pesat. Ini merupakan resep yang ampuh untuk mengentaskan penduduk miskin.
Kaum Miskin Masih Besar
Meningkatnya kaum mapan itu apakah berarti penduduk miskin di Indonesia berkurang?
Mengenai hal itu, Chief Economist Danareksa Research, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan, "Meski angka kemiskinan menurun, namun jumlahnya masih besar."
Data menunjukkan, prosentase angka kemiskinan hanya turun 0,9 poin dari dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Bila dilihat jumlah, penduduk miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010.
Perhitungan Purbaya, untuk mengurangi angka kemiskinan secara berkesinambungan, pemerintah harus berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi 6,7 persen atau lebih baik bisa mencapai 7 persen. Pertumbuhan ekonomi ini, kata dia,  tidak boleh terkonsentrasi pada kalangan tertentu, seperti kelas menengah ke atas.
Ia mencontohkan Mesir mempunyai pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, yaitu 7 persen pada 2006-2008, dan melambat menjadi 5 persen pada 2009. Namun angka kemiskinan tidak turun secara merata. Akibatnya timbul keresahan sosial karena ketimpangan tersebut.

banyaknya orang miskin :  Pemerintah membanggakan angka kemiskinan turun dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Atau penduduk miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010.
Pertanyaannya, benarkah penduduk miskin Indonesia hanya 31,02 juta jiwa?

Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengakui sangat mungkin angka kemiskinan menurun. Artinya jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan, yaitu dengan pengeluaran per bulan Rp211.726 mengalami menurun.
Namun, dia menekankan orang yang hidup miskin sebenarnya jauh lebih besar. Itu jika dengan memasukkan orang yang mendekati garis kemiskinan, maka jumlahnya lebih besar.

"Jika berbicara soal orang miskin, semestinya tak hanya mereka yang berada di bawah garis kemiskinan berkurang, namun juga bicara mereka yang mendekati garis kemiskinan," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Sebagai gambaran orang miskin Indonesia lebih banyak dari 31 juta jiwa, Hendri menyebutkan jumlah penduduk yang mendapatkan jatah beras miskin yaitu 17,5 juta keluarga. Jika diasumsikan satu keluarga beranggotakan empat orang, maka sesungguhnya jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 70 juta jiwa.
"Jika masyarakat menganggap pemerintah tidak berhasil mengentaskan kemiskinan, ya wajar saja. Karena ukuran miskin dengan pengeluaran sekitar Rp200 ribu per bulan itu sangat kecil. Susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Hendri berpendapat, untuk mengentaskan kemiskinan, dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan dasar, pangan, dan papan bagi masyarakat miskin yang tidak produktif. Namun untuk yang produktif, pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan.
Menurutnya, yang diperlukan adalah koreksi terhadap definisi pengentasan kemiskinan. Dengan demikian, solusinya tidak hanya fokus pada mengurangi jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan, namun juga membantu mereka yang mendekati garis kemiskinan.
Sebelumnya, pemerintah mengklaim berhasil mengentaskan 1,5 juta penduduk miskin sepanjang 2010. Tidak hanya itu, pemerintah juga mengaku telah membuka 3,4 juta lapangan kerja baru pada 2010. (hs)

Pangan mahal bagi si miskin
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta semua pihak memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat. Pesan ini khususnya disampaikan Heryawan kepada jajaran organisasi pelayanan daerah di Provinsi Jawa Barat yakni Perum Bulog, BUMD dan Asosiasi Perdagangan Ritel Indonesia Jawa Barat. 

Pemerintah, kata Heryawan, telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menanggulangi kemiskinan. Antara lain, mempercepat distribusi Program Beras Miskin (Raskin) tahun 2011 tingkat Provinsi Jawa Barat. Tahun 2011 ini, pagu alokasi Raskin Jawa Barat meningkat 5,56 persen.

“Program penanggulangan kemiskinan dibagi ke dalam 3 kluster, yaitu kluster I terkait bantuan dan perlindungan sosial, kluster II urusan pemberdayaan masyarakat dan kluster III urusan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK)," kata Heryawan usai membuka Bazaar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) dan Produk Dalam Negeri serta Launching Program Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) tahun 2011 Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Halaman Parkir Barat Gedung Sate, Jl Diponegoro 22, Senin 31 Januari 2011.

Khusus kluster I dengan fokus bantuan dan perlindungan sosial melalui implementasi program raskin. Berdasarkan data, di Jawa Barat sendiri, penyaluran program beras untuk keluarga miskin (Raskin) sampai 31 Desember 2010, telah berhasil terdistribusi sebanyak 475,5 juta kilogram lebih, atau mencapai 98,48 persen dari pagu Jawa Barat, 482,89 juta kilogram.
Adapun sisa pembayaran yang belum terselesaikan sebesar Rp29,96 miliar lebih.  Diharapkan ke depan secara bertahap, penyelesaian pembayaran dan penyaluran beras miskin tersebut akan diselesaikan segera. “Sebagaimana launching secara nasional di Provinsi Banten pada 25 Januari 2011 lalu, pagu bagi Jawa Barat adalah 511.29 juta kilogram lebih,” ujar Gubernur yang didukung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional itu.

Menurut Heryawan, jumlah pagu bagi Jawa Barat itu akan dibagi untuk 2,84 juta lebih Rumah Tangga Sasaran (RTS). Angka itu hasil Pendataan BPS pada Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2008. Alokasi pagu program raskin itu meningkat signifikan, yaitu sebanyak 28,405 ribu ton, atau meningkat 5,56% dari alokasi pagu program Raskin 2010. 

Sesuai target, raskin itu akan disalurkan dalam waktu 12 bulan. Tiap RTS mendapat 15 kg/bulan, dengan harga Rp1.600,-/kg di setiap titik distribusi.
Mencermati tingginya pagu program raskin tahun 2011, Heryawan berharap kepada jajaran pemerintah Jawa Barat meningkatkan koordinasi dan kerjasama, agar pagu raskin itu bisa tersaurkan dengan tepat, efektif dan efisien. • VIVAnews
Yang Miskin dan Terpinggirkan Zaman
VIVAnews - Bangunan itu masih terlihat megah. Sejak pertama menyusuri komplek Keraton Surakarta Hadiningrat melalui Alun-alun Utara--memasuki bagian Sitihinggil, Gerbang Kori Brojonolo, Kori Kamandungan, Kori Sri Manganti, hingga ke Pelataran Kedaton--masih terlihat jelas jejak-jejak kemegahan arsitektural bangunan yang didirikan sejak 1744 itu.
Keraton ini turut diarsiteki oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengkubuwono I, yang juga mendesain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tak heran bila masing-masing elemen arsitektur bangunan itu sama-sama memiliki makna simbolis. Misalnya saja, sebuah cermin besar yang ditempatkan di pintu gerbang Kori Kamandungan, bermakna agar para pengunjung bercermin dan berintrospeksi sebelum masuk ke dalam Keraton.
Namun, bila diperhatikan secara seksama, beberapa sudut bangunan di Keraton Surakarta sudah terlihat rusak. Kulit-kulit tembok mengelupas serta lumut menghiasi beberapa bagian tembok. Tubuh keraton yang rompal di sana-sini serta pilar-pilar kayu yang mulai mengeropos, jelas menandai memudarnya kharisma dan wajah Keraton Surakarta yang dulu merupakan salah satu bangunan yang paling eksotik di masanya.
“Bisa dibilang 50 persen bangunan Keraton Surakarta rusak parah. Entah itu dindingnya mengelupas atau kosong dan tidak terawat, “ ujar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puger, putra Pakubuwono XII, kepada VIVAnews.com.
KGPH Puger menjelaskan beberapa bangunan yang rusak, di antaranya adalah tempat-tempat yang sering digunakan untuk kegiatan kerajaan, kampung-kampung abdi dalem, Kali Putri, Keputren, dan Kampung Kepatihan.
Ini menjelaskan bagaimana Keraton Surakarta terseok-seok untuk bertahan di tengah gerusan zaman, karena tak punya biaya menghidupi dirinya sendiri.
"Kalau dari keraton sendiri, jelas tidak bisa. Nah, sekarang kami dari mana sumber pendanaannya? Kalau hanya mengandalkan dari pemasukan obyek wisata, jelas sangat-sangat kurang, “ katanya.
Menurut KGPH Puger, keraton memang tidak memiliki dana untuk merawat bangunan yang berdiri di tanah seluas 70 hektare itu. Apalagi pasca bergabungnya keraton ke pangkuan Republik Indonesia, semua aset kekayaan milik keraton termasuk tanah dan perusahaan, telah dinasionalisasi oleh negara.
“Dulu, kami punya perusahaan air minum, perkebunan, pertanian, pajak, kereta api, gula dan bangunan-bangunan yang sekarang dijadikan untuk kepentingan pemerintah NKRI,” ujar KGPH Puger. Saat masih milik keraton, perusahaan-perusahaan itu menjadi penopang untuk membiayai kebutuhan keraton.
Proses penyerahan aset itu sendiri, kata dia, diambil atas inisatif Pakubuwono XII untuk ikut membantu NKRI. “Negara ini beruntung. Dulu tidak punya apa-apa, tapi kemudian dibantu oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menopangnya,” ia menerangkan.
Awalnya, kata dia, Keraton Surakarta menitipkan asetnya kepada NKRI agar dimanfaatkan dengan sistem bagi hasil. "Namun, lama kelamaan Sinuhun ditinggal begitu saja," ia mengeluhkan. Padahal, keraton masih harus membiaya perawatan keraton, upacara-upacara tradisional, serta menggaji para abdi dalem.
Kekuasaan Kasunanan pun semakin menyusut seiring bergabungnya mereka dengan NKRI. Alhasil, kata dia, pihak keraton tak mampu membiayai ongkos perawatan keraton yangnotabene adalah bangunan peninggalan budaya yang musti dilindungi.
Bangunan keraton yang dulu menjadi tempat tinggal abdi dalem, kini kosong dan tak terawat, karena sudah tidak ditempati lagi. Jangankan merawat bangunan, untuk menggaji abdi dalem saja, KGPH Puger mengatakan, tidak mencukupi.
Kondisi serupa kurang lebih juga dialami oleh keraton-keraton dan kerajaan-kerajaan lain. Misalnya saja keraton Kanoman Cirebon, yang kondisinya tak kalah memprihatinkan.
Pintu gerbang Keraton Kanoman yang biasa dibuka saat acara Grebeg Syawal terlihat telah memudar warnanya. Suasana di dalam bangunan utama keraton juga dipenuhi dinding berlapis lumut. Benda-benda yang dipajang di museum, ornamen ukiran, banyak yang tak terawat, kusam dan berdebu. Eternit lapuk, bahkan ada juga yang sudah jebol.
Belum lagi pembangunan kota yang tak memperhatikan aspek tata ruang, sehingga lokasi Keraton Kanoman tersembunyi dan dikelilingi bangunan-bangunan lain. Untuk masuk ke Keraton Kanoman, pengunjung musti masuk dari Pasar Kanoman yang terkesan kumuh dan penuh para pedagang.
Praktis, kini keraton-keraton mengandalkan dana dari pemerintah untuk membiayai hidupnya. Keraton Surakarta, misalnya, mendapatkan subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk memenuhi kebutuhan operasional, termasuk untuk membayar listrik telepon dan air.
Pada 2010, Keraton Surakarta mendapatkan anggaran sebesar Rp300 juta untuk biaya operasional. Namun tak semua keluarga kerajaan di masa lalu mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Misalnya saja, Puri Agung Pemecutan, yang merupakan sisa kerajaan yang berlokasi di Denpasar Bali. Menurut Anak Agung Ngurah Putra Darma Nuraga, yang merupakan keturunan dari Raja Pemecutan, puri mereka sama sekali tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Padahal, Puri Agung kerap kali mengadakan berbagai upacara untuk melestarikan adat dan tradisi mereka. "Di Bali tak pernah ada bantuan dari pemerintah untuk puri-puri. Sebagaimanapun besarnya upacara yang dilakukan, semuanya dana dari keluarga kami sendiri. Tidak ada sesen pun dana bantuan pemerintah,” kata dia kepada VIVAnews.com.
Padahal, kata dia, awal dari pemerintahan modern NKRI semua berawal dari dukungan kerajaan-kerajaan termasuk dari Bali. “Terbentuknya NKRI tidak terlepas dari peran kerajaan itu sendiri," katanya.
Keluarga puri, ia menjelaskan, tidak memiliki uang untuk mengembangkan purinya. "Inilah yang harus diperhatikan pemerintah. Janganlah memperhatikan pemerintahannya saja, namun cikal bakal NKRI diabaikan.”
Mirisnya lagi, kendati beberapa keraton mendapatkan subsidi dari pemerintah, terkadang hal itu juga tak sepenuhnya mengatasi permasalahan yang dihadapi. Pertengahan September lalu, berbagai media massa mengungkap kabar yang menyedihkan: Keraton Surakarta menunggak biaya listrik selama tiga bulan.
Oleh pihak PLN, Keraton Surakarta dinyatakan menunggak pembayaran tagihan listrik sebesar Rp30 juta antara Juli-September 2010. Aliran listrik ke Keraton sempat diancam diputus oleh PLN. Pihak DPRD sempat mempertanyakan pengelolaan dana dari pemerintah oleh keraton. Namun, pihak keraton mengatakan bahwa tunggakan ini terjadi akibat telatnya pencairan dana dari pemerintah.
Apapun alasanya, kabar ini sudah pasti akan semakin menjatuhkan wibawa keraton di mata masyarakat. Sepertinya, keraton-keraton dan kerajaan yang ada di nusantara, khususnya yang tak memiliki kekuasaan eksekutif seperti Keraton Yogyakarta, memang menghadapi tantangan yang berat untuk bisa terus bertahan di zaman modern. (Laporan: Fajar Sodiq dan Peni Widarti | kd)
• VIVAnews

Orang Miskin Paling Banyak di Pulau Jawa
VIVAnews - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat data kemiskinan di Indonesia masih cukup besar dan tidak merata. Dari 31,02 juta penduduk yang hidup miskin, sebagian besarnya (55,83 persen) menetap di Pulau Jawa.

Plh Deputi Bidang Kemiskinan Ketenagakerjaan dan UKM Bappenas Prasetijono Widjojo menyatakan bahwa Pulau Jawa ini menempati peringkat pertama dibanding Pulau Sumatra yang ada di peringkat kedua dengan prosentase 21,44 persen dari total 31 juta penduduk miskin.
Sementara itu, Bali dan Nusa Tenggara Timur serta Sulawesi merupakan wilayah dengan peringkat ketiga dan keempat. Masing-masing untuk Sulawesi 7,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 7,1 persen, Kalimantan 3,3 persen, Papua 3,3 persen dan Maluku 1,5 persen.

Selain mencatat jumlah penduduk miskin, Bappenas juga mencatat masih terjadi kesenjangan tingkat kemiskinan yang signifikan antar provinsi di Indonesia. Tercatat dari 33 provinsi, ada 17 yang memiliki tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional. "16 provinsi lainnya sudah memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional," kata Prasetijono di Jakarta, Rabu 8 Desember 2010.

Provinsi yang masih memiliki tingkat kemiskinan dua kali lipat dari rata-rata nasional (13,33 persen) adalah Papua sebesar 36,80 persen, Papua Barat 34,88 persen dan Maluku sebesar 27,74 persen. Untuk pulau Sumatra, provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional yakni Aceh, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.

Di Pulau Jawa dan Bali, sebanyak tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang tingkat kemiskinanya di atas rata-rata nasional.

Data lain adalah, tingkat kemiskinan di daerah pedesaan secara signifikan masih lebih tinggi dibanding dengan daerah perkotaan. Tercatat tingkat kemiskinan di daerah per desaan Indonesia mencapai 16,56 persen sedang di perkotaan adalah sebesar 9,87 persen.

Namun demikian, Prasetijono mengatakan bahwa dengan menggunakan garis kemiskinan nasional yang berlaku, tingkat kemiskinan secara umum cenderung terun menurun selama periode 1976-1996. 

Krisis ekonomi pada 1997/1998 adalah faktor utama yang membuat angka kemiskinan di Indonesia meningkat secara drastis dari angka 22,5 juta penduduk miskin pada 1996, menjadi 49,5 juta pada 1997/1998. Angka ini kini berangsur turun menjadi tinggal 31 juta per Maret 2010.

Satu hal yang masih menjadi sorotan adalah ditemukan indeks kedalaman kemiskinan yang masih ditemukan tinggi di beberapa daerah, yakni Papua Barat dengan indeks 11,52, Papua 11,51, Maluku 6,94, Gorontalo 6,26, Aceh 4,87, Sulawesi Tengah 4,8, Yogyakarta 4,74 dan Nusa Tenggara Timur 4,47.

Indeks kedalaman kemiskinan adalah indikator yang mengukur kesenjangan pengeluaran rata-rata penduduk miskin terhadap garis kemiskinan nasional.

Pengentasan kemisikinan
·         Penataan kawasan kumuh
Pada tahun 2009 penataan kawasan kumuh ini telah diusulkan keapada Kementerian Negara Perumahan Rakyat.   Sasaran dari kegiatan ini adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
·         Pembangunan Perumahan kawasan nelayan
Perumahan kawasan nelayan untuk selanjutnya disebut kawasan nelayan adalah perumahan kawasan khusus untuk menunjang kegiatan fungsi kelautan dan perikanan. Penanganan penyelenggaraan kawasan nelayan diprioritaskan bagi yang mempunyai kondisi sebagai berikut :
1.    Kondisi lingkungannya tidak tertata dan kumuh
2.    Mencemari perairan di sekitarnya
3.    Aksessibilitas rendah ke kawasan nelayan atau terisolir karena misalnya terletak di perbatasan Negara dan pulau-pulau kecil terpencil
4.    Masyarakatnya miskin
5.    Rawan bencana kebakaran
6.    Rawan terhadap terpaan gelombang termasuk abrasi, tsunami dan angin
7.    Adanya rencana pembangunan pelabuhan perikanan, dan industri perikanan
Rencana kegiatan perumahan kawasan nelayan ini juga pada tahun 2009 sudah diusulkan kepada Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
·         Pembangunan Rumah Layak Huni
Dengan membangun rumah layak huni rakyat miskin tidak perlu merasakan takut digusur dan dapat mengurangi tempat kumuh (slum).

·         Membuat lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya
Dengan membuat lapangan pekerjaan orang-orang miskin dapat mendapatkan penghasilan sehingga kemiskinan dapat di tekan.

·         Pendidikan gratis untuk orang miskin
Dengan pendidikan gratis untuk rakyat miskin dapat mendapat pendidikan yang layak sehingga mereka dapat memperbaiki taraf hidup mereka.

Kamis, 03 Maret 2011

HUBUNGAN SISTEM INFORMASI DAN ILMU BUDAYA DASAR

NAMA      : NATAN GILANG.K
NPM        : 14110922
KELAS    : 1KA15




HUBUNGAN SISTEM INFORMASI DAN ILMU BUDAYA DASAR

PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dewas ini, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak dapat dipungkiri lagi yang sangat cepat perkembangannya sehingga banyak sakali menawarkan efisiensi, ke efektifan serta kemudaha bagi kita kita laksana bagaikan seorang yang dapat denagn mudah melaksanakan atau menginginkan sesuatu yang kita inginkan serta dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari. Baik dlaam hal pekerjaan ringan samapai pekerjaan yang berat sekali pun seperti oekerjaan di bidang industri. Sehingga seolah-olah kita dimanjakan oleh teknologi tersebut.
Kemajuan teknologi diharapkan dapat dimaksudkan untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dan efisien serta ke efektifan dan ke presisian yang lebih tinggi, dan ketika teknologi komputer telah merajai segala bidang usaha terutama di bidang industri dan pendidikan. Hal tersebut merupakan menjadi dasar untuk munculnya atau timbulnya berbagai aplikasi atau program yang digunakan untuk mempermudah dalam mengerjakan pekerjaan dari yang semudah dapat dikerjakan samapai sesulitpun untuk dikerjakan.
Tapi justru semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan malah semakin menimbulkan sifat kemalasan bagi sumber daya manusianya, yang kemudian proses ini terus berlanjut sampai ke anak cucu kita sehingga sifat yang sudah tertanam ini menjadi susah untuk dihlangkan. Yang kemudian di kehidupan yang serba mudah seperti ini justru membalikan keadaan yang dahulunya dikerjakan secara manual dan kini dikerjakan secara menggunakan teknologi malah menyebabkan perilaku atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat yaitu sifat kemalasan, yang kini sudah menjadi budaya dari kita yang sulit untuk dihilangkan.
Untuk itu diharapakan bahan penulisan ini dapat memacu orang untuk menghilangkan sifatnya itu khususnya bagi mahasiswa yang sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi kader pengganti yang lebih baik di bandingkan sebelum-sebelumnya dan dapat memajukan bangsa ini untuk menggapai kesuksesan yang tiada henti. Serta dapat memberikan masukan asupan yang baik bagi para pembaca maupun yang merasa belum melakukan hal yang baik, bagi para mahasiswa di harapkan menjadi acuan atau motivasi tersendiri terserah bagaimana mahasiswa mencerna dan memahai ini.



PENGERTIAN SISTEM :
Sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

PENGERTIAN INFORMASI :
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Di era globalisasi ini, cara untuk menyampaikn suatu informasi bisa dilakukan melaui berbagai media elektronik secara online. Untuk melakukan pencarian suatu informasi dapat dicari dengan mudah dan cepat saat ini.

SISTEM INFORMASI :
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

PENGERTIAN ILMU :

Ilmu merupakan pengetahuan yang dapat di pahami, di mengerti, serta dapat di terapkan. Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai alam semesta dalam rangka mempertahankan kehidupannya.
Sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia, ilmu pengetahuan pun berkembang dengan sangat pesatnya. Penguasaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak merusak tatanan alam itu sendiri. Kerusakan terhadap tatanan alam akan berdampak pada kehidupan umat manusia. Agar penguasaan alam semesta tidak bertampak pada perusakan, maka penguasaan terhadap ilmu pengetahuan perlu dibaringi dengan norma dan etika.

PENGERTIAN BUDAYA :
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).
Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.

Kesimpulannya budaya adalah sesuatu perilaku dari sekelompok masyarakat yang menjadi suatu tradisi atau kebiasaan yang dilakuukkan secara turun temurun dari sekelompok masyarakat dan itu menjadi ciri khas dari kelompok mereka.

PENGERTIAN DASAR :
Dasar adalah suatu awalan atau permulaan dari semuannya, ilmu dasar berarti ilmu yang di pelajari adalah awal dari sebuah pelajaran dan pelajaran itu akan berkembang yang disebut pengembangan dasar.

ILMU BUDAYA DASAR :
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.



Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan:
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
    budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.    Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.

2.     Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.

3.    Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.


Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.    Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2.     Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.

3.     Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup

4.     Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia

5.    Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya

6.     Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.

7.     Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.

8.    Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan     lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan.

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang

Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah
generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)

Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan

1.faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri

2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain


HUBUNGAN INFORMASI DENGAN ILMU :
Pengaksesan informasi secara online sangat bermanfaat bagi IPTEK. Dalam IPTEK internet menjadi kebutuhan sehari-harinya. Karena melalui internet maka orang bisa mengetahui ilmu pengetahuan yang kita tidak ketahui menjadi tahu. Kemudian manfaat yang lainnya internet bagi IPTEK, yaitu mempelajari teknologi-teknologi yang berkembang saat ini. Dan juga bisa membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang tugasnya membuat laporan-laporan lainnya. Seperti laporan makalah ekonomi, biologi, kimia, fisika, dan lain-lain. Kalau kita hanya berpatokan dengan buku saja maka kita akan mengalami kerepotan dalam mencarinya. Bukan hanya makalah, laporan penelitian juga bisa seperti jurnal yang hanya bisa didapatkan di internet.
Tapi di tiap sekolah di Indonesia khususnya sekolah negeri, pemerintah sudah memasang computer di tiap sekolah plus internet. Agar siswa dan siswi Indonesia tidak menjadi bodoh dalam menggunakan computer dan internetnya. Tapi internet tidak selalu menguntungkan ada juga kerugiannya seperti adanya situs-situs yang tidak wajar untuk ditampilkan di depan public. Kesemua itu dilakukan oleh manusia hanya untuk mencari sensasi. Tapi manusia tidak tau apa yang akan terjadi jikalau anak-anak yang melihatnya. Mereka bisa terpengaruh dan juga bisa menirunya jika mereka suka.

Internet tidak selalu menguntungkan ada juga sisi negativenya. Tapi kalau untuk mencari berita-berita atau informasi penting itu sangat berguna sekali. Internet merupakan sarana pendidikan untuk menambah wawasan. IPTEK di Indonesia cukup bagus. Dimana pendidiknya profesional dan berpengalaman. Kesemua itu dilakukan agar Indonesia tidak lagi menjadi negara terbelakang dalam hal pendidikan. Faktor yang menghambat pendidikan di Indonesia adalah kurangnya modal untuk mendirikan dan menyekolahkan orang-orang yang kurang mampu.

Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan di seluruh dunia adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.
Tetapi di Indonesia, belum semua pendidikan menggunakan internet. Ada beberapa alasan mengapa di Indonesia belum semua pendidikan menggunakan internet, faktornya adalah :

Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage).

Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak.

Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.
Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.

Selain dari dampak positif, internet juga berdampak negatif bagi para pelajar. Pengguna internet terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga (kecuali di warnet yang berdekatan dengan kampus). Dalam sebuah survey, para pelajar SLTP, SLTA dan SD sebagian besar menggunakan internet untuk bermain game dan chatting. Dan rata-rata mereka rela menghabiskan waktu 3-5 jam/ hari dengan mengeluarkan uang Rp.7000 – Rp.30.000/hari untuk bermain internet. Memang tidak semua pelajar hanya menggunakan internet untuk bermain game dan chatting. Memang diantara mereka juga menggunakan internet untuk sarana mencari pengetahuan, namun yang melakukan hal itu jumlahnya tidaklah banyak.

Game dan chatting bisa membawa effect kecanduan. Dan apabila sudah kecanduan tentu effect sampingnya akan membuat anak menjadi malas belajar, malas mengaji dan setiap ada kesempatan selalu berusaha untuk bermain game dan chatting. Dampak negatif bermain game hampir sama dengan dampak permainan Play Station dimana seseorang yang sudah kecanduan akan betah seharian bermain dan bahkan lupa makan, lupa minum dan lupa kalau hari esok masih ada.

Begitu juga dengan chatting, para pelajar yang melakukan kegiatan ini menganggap waktu 5 jam sama dengan 10 menit. Dan mereka cenderung memanfaatkan chatting untuk sekedar ngobrol kesana-kemari dengan teman kencannya di internet dan bahkan tidak menutup kemungkinan juga mengarah kepada pembicaraan yang porno. Effect permainan game dan chatting ini justru lebih berbahaya dari kekhawatiran kita sekitar 5 tahun lalu tentang maraknya situs-situs porno. Karena berdasarkan pengamatan, ternyata situs porno hanya berefek pada euforia dan dalam waktu singkat mereka sudah akan bosan. Namun effect game dan chatting adalah effect candu yang bisa membuat penggunanya menjadi ketagihan dan ini yang sangat berbahaya bagi dunia pendidikan kita. Beberapa kejadian di Indonesia menunjukan ada kasus perkosaan oleh teman chatting, penipuan oleh teman chatting

HUBUNGAN INFORMASI DAN BUDAYA :
Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Begitulah, misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku. Terutama masalah pornografi, dimanasekarang wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim, kemudian ditiru habis-habisan. Sehingga kalau kita berjalan-jalan di mal atau tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim mengumbar aurat. Di mana budaya itu sangat bertentangan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Pengaruh informasi terhadap budaya ini memang menyebabkan pengaruh yang paling parah. Kalau di negara Indonesia ini hamper semua masyarakatnya telah mengikuti budaya yang seperti di Amerika dan Eropa, pasti akan ada perpecahan dari dalam negeri ini, akan ada pertentangan yang mungkin akan berdampak buruk bila orang yang mengikuti gaya Eropa dan Amerika itu melawan. Karena kalau mereka melawan, mereka akan berfikir negara Indonesia ini seperti negara luar yang bebas. Jadi mereka akan melakukan tindakan yang bebas sesuka hati mereka untuk mempertahankan gaya yang ditiru oleh mereka.

Kehidupan sosial masyarakat juga ikut berdampak akibat perkembangan informasi tersebut, terutama pada perkembangan internet. Dampak dari pengaruh tersebut adalah kurangnya sikap gotong-royong dari masyarakat, individualisme terlihat pada masyarakat kota. Hubungan sosial yang terjalin di masyarakat kita bisa hanya dengan menggunakan via hand phone atau via email. Memang cara seperti itu praktis, cepat dan mudah. Tapi tanpa sadar mereka tidak dapat bersilaturahmi secara langsung.
Pengaruh positif dari informasi yang berkembang di dunia bagi budaya yaitu pengetahuan budaya. Indonesia yang belakangan ini budayanya yang dimiliki sering diakui atau diklaim oleh negara lain kini seluruh dunia dapat melihat dan mengenal bagaimana kebudayaan di Indonesia, sehingga seluruh dunia dapat tau bagaimana isi di setiap masing-masing negara, sebenarnya selain memamerkan bdayanya, Indonesia juga harus memberikan hak paten terhadap budaya-budayanya agar tidak di curi lagi oleh negara lain kalau Indonesia sudah mengukuhkannya. Jadi mudah-mudahan tidak akan ada lagi pengakuan dari Negara-negara lain terhadap kebudayaan bangsa Indonesia.

HUBUNGAN SISTEM DAN BUDAYA :
Di atas telah dikatakan sistem adalah kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Dan budaya adalah sesuatu perilaku dari sekelompok masyarakat yang menjadi suatu tradisi atau kebiasaan yang dilakuukkan secara turun temurun dari sekelompok masyarakat dan itu menjadi ciri khas dari kelompok mereka. Menurut saya hubungan antara sistem dan budaya adalah dalam hal penggerak dan kesatuan bagian yang saling berhubungan . Budaya di Indonesia pasti ada penggerak atau yang malukukan kegiatan kebudayaan tersebut, yaitu masyarakat Indonesia itu sendiri. Indonesia memiliki banyak ragam suku-suku sehinngga budaya yang ada di Indonesia bermacam-macam. Walaupun berbeda-beda suku dan budaya, Indonesia memiliki ‘binika tunggal ika’ yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Jadi suatu sistem yang menghubungkan budaya di Indonesia adalah sebuah negara Indonesia yang dipimpin seseorang Presiden. Presiden mengatur pergerakan sistem di Indonesia agar perdamaian selalu terjalin di sini.





PENUTUP

KESIMPULAN

budaya adalah sesuatu perilaku dari sekelompok masyarakat yang menjadi suatu tradisi atau kebiasaan yang dilakuukkan secara turun temurun dari sekelompok masyarakat dan itu menjadi ciri khas dari kelompok mereka

sedangkan Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Dan
Menurut saya hubungan antara sistem dan budaya adalah dalam hal penggerak dan kesatuan bagian yang saling berhubungan

Maka hubungan Sistem informasi dan ilmu budaya memang memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia, jika tidak ada sistem informasi maka kita akan sulit untuk membuat pekerjaan yang kerjakan sehingga akan membuat pekerjaan bertambah rumit sekali dan memakan waktu cukup lama.

Informasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya. Kita sekarang mengenal internet, ini adalah salah satu perkembangan budaya. Dengan adanya internet kita dapat mempelajari budaya dari negara lain dengan sangat mudah sehingga batas-batas dan semua penghalang menjadi dapat ditembus.

Ilmu budaya juga memiliki arti yang penting bagi kita karena budaya adalah cikal bakal dari peradaban manusia yang diciptakan oleh hidup nenek moyang kita terdahulu. Berawal dari kebudayaan yang masih sangat primitif hanya menggunakan alat yang sangat sederhana dan berkembang menjadi suatu kebudayaan yang kita sebut zaman  modern yang sudah menggunakan alat-alat yang sangat canggih. Karena perkembangan budaya dan informasi yang semakin mudah diakeses, menyebabkan kita dapat berada di kehidupan yang serba mudah untuk mendapatkan sebuah informasi atau segala kebutuhan kita.


Daftar Pustaka